Tren

Setetes Darah Sejuta Nyawa ke-7: Donor Darah Bersama Rumah Berkat dan Rumah Sosial di Mall Taman Anggrek

hidupsehatid.com – Setetes Darah Sejuta Nyawa ke-7: Donor Darah Bersama Rumah Berkat dan Rumah Sosial di Mall Taman Anggrek.

Di tengah kehidupan kota yang serba cepat dan individualistis, sebuah aksi sederhana berhasil menyentuh sisi terdalam dari makna solidaritas.

Kegiatan donor darah bertajuk “Setetes Darah Sejuta Nyawa” ke-7, hasil kolaborasi Rumah Berkat dan Rumah Sosial, berlangsung dengan hangat dan penuh semangat di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat. Tidak hanya menjadi tempat pengumpulan kantong darah, kegiatan ini juga menjadi jembatan antara kesehatan, empati, dan kesadaran publik.

Ketika Mall Menjadi Ruang Kemanusiaan

Mall yang biasanya identik dengan belanja dan hiburan, hari itu berubah menjadi arena aksi kemanusiaan. Bertempat di The Anggrek Kitchen, lantai G, kegiatan ini dimulai pukul 13.00 dan berakhir pada 17.00 WIB. Masyarakat yang hadir tidak hanya datang untuk donor, tapi juga untuk belajar, berbagi cerita, dan merasakan energi positif dari sebuah kegiatan yang digerakkan oleh niat tulus membantu sesama.

Panitia membuka kuota hingga 150 peserta. Sebanyak 83 orang mendaftar, dan mengikuti tahapan skrining medis sebelum akhirnya diketahui siapa yang bisa mendonorkan darah.

Mengapa “Setetes Darah Sejuta Nyawa” Relevan?

Program ini dinamai “Setetes Darah Sejuta Nyawa” bukan tanpa alasan. Di balik setiap kantong darah yang terkumpul, terdapat peluang hidup bagi orang lain. Pasien kanker, ibu melahirkan, penderita thalassemia, korban kecelakaan—semuanya bisa bergantung pada satu kantong darah.

Namun lebih dari itu, kegiatan ini membangun kesadaran bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Masyarakat diajak bukan hanya untuk berdonor, tetapi juga untuk memahami prosesnya, manfaatnya, dan dampak sosialnya.

Baca juga :  Kode Redeem FF Terbaru: Rayakan Medali Emas Olimpiade 2024

Kolaborasi Lintas Lini

Aksi ini tak mungkin berjalan sendiri. RSPAD Gatot Subroto menyediakan tim medis berpengalaman yang mengelola seluruh proses, mulai dari pengecekan kesehatan hingga observasi pasca-donor. Dukungan juga datang dari PT Rakhasa Artha Wisesa, DIMPOT – Dimsum & Hot Pot, serta pengelola Mall Taman Anggrek yang membuka akses ruang publik untuk kegiatan sosial ini.

Hal ini menunjukkan bahwa aksi kemanusiaan tak harus berskala besar untuk bermakna, cukup dikerjakan bersama dan dijalankan dengan hati.

Fakta Lapangan

Dari total 83 pendaftar:

  • 44 peserta berhasil mendonor

  • 39 peserta tidak lolos skrining medis

Penyebab peserta tidak lolos meliputi:

  • Kadar hemoglobin rendah: 26 orang

  • Hemoglobin terlalu tinggi: 2 orang

  • Usia melewati batas medis: 1 orang

  • Sedang mengonsumsi obat tertentu: 4 orang

  • Baru menerima vaksin HPV: 1 orang

  • Tidak fit secara fisik (demam, pusing): 3 orang

  • Donor terakhir kurang dari dua bulan lalu: 1 orang

  • Golongan darah Rh negatif: 1 orang

Data ini bukan sekadar angka, melainkan refleksi dari kondisi kesehatan masyarakat secara umum. Bahwa masih banyak yang memiliki semangat memberi, namun belum memiliki kesiapan fisik yang memadai. Ini mempertegas pentingnya edukasi gizi, gaya hidup sehat, dan pemahaman tentang proses donor itu sendiri.

Edukasi di Setiap Tahapan

Salah satu nilai tambah dari acara ini adalah pendekatan edukatifnya. Bukan hanya datang, donor, dan pulang. Setiap peserta diberi pemahaman seputar:

  • Cara menjaga kadar hemoglobin

  • Makanan penunjang sebelum donor

  • Efek samping ringan pasca donor

  • Pentingnya hidrasi dan istirahat

  • Manfaat medis donor darah bagi pendonor

Hal ini membentuk pengalaman yang lebih kaya, dan meninggalkan bekas lebih dari sekadar aktivitas sosial biasa.

Suara dari Peserta

Salah satu peserta, Angga (30), karyawan swasta yang kebetulan sedang jalan-jalan di mall, mengaku awalnya hanya lewat. “Saya lihat spanduknya, terus didekati relawan. Begitu dijelaskan, saya pikir kenapa enggak? Saya sehat, saya bisa bantu,” ujarnya.

Baca juga :  Malut United Siap Rebut Tiga Poin di Laga Krusial vs Persebaya

Peserta lainnya, Yuliana (22), baru pertama kali donor. Ia datang bersama komunitas kampusnya dan merasa pengalaman ini sangat berarti. “Biasanya kita lihat orang butuh darah di berita. Hari ini saya bisa bantu langsung, dan itu bikin saya merasa berguna.”

Apa yang Terjadi Setelahnya?

Kegiatan ini adalah bagian dari program rutin Rumah Berkat dan Rumah Sosial. “Setetes Darah Sejuta Nyawa” akan terus berlanjut, menjangkau lebih banyak lokasi publik dan mengedukasi lebih banyak warga. Selain donor darah, ke depan mereka juga merancang program edukasi kesehatan komunitas, skrining kesehatan gratis, dan kampanye literasi gizi untuk usia muda.

Informasi lengkap tentang jadwal kegiatan berikutnya dapat ditemukan di situs resmi rumahberkat.com dan kanal digital hidupsehatid.com, agar semakin banyak orang terlibat dan teredukasi.

Menjaga Hidup, Menjaga Harapan

Aksi Donor Darah “Setetes Darah Sejuta Nyawa” ke-7 bukan hanya soal mengumpulkan kantong darah. Ini adalah tentang menghidupkan kembali nilai gotong royong, menempatkan empati sebagai bagian dari gaya hidup, dan membentuk budaya sehat yang berkelanjutan.

Satu tetes darah memang tidak akan mengubah dunia. Tapi bagi mereka yang membutuhkan, satu tetes itu bisa berarti dunia. Dan itu dimulai dari keberanian, kerelaan, dan kemanusiaan kita semua.